MEMAHAMI HAL TEKNIS TENTANG DIGITAL PRINTING - Barometer Sticker Digital, Apparel Digital, dan Aneka Produk Kreatif Berbasis Digital Printing
  • Lemuel Lemuel Digital Clothing
    Melayani Aneka Apparel (Aneka Sablon Digital, DTG, Print on Textile, dsb)
  • Lemuel Digital Creative
    Melayani Pembuatan Custom Produk Kreatif Berbasis Digital Printing
  • Lemuel Digital Skin
    Melayani Custom Skin Gadget Digital, Aksessoris Gadget, dan Print Hard Case
  • Lemuel Digital Helmet
    Melayani Pembuatan Custom Helm Digital Berkualitas Pabrikan
  • Lemuel Digital Automotive
    Melayani Custom Stripping Motor, Die Cast, Branding Vehicle, dsb
  • Lemuel Digital Printing
    Melayani Cetak Digital Pada Umumnya (Aneka Sticker, Print A3+, Print Large Format, Photography, MMT, Aneka Banner, dsb)
KOLEKSI PRODUK TERBARU

MEMAHAMI HAL TEKNIS TENTANG DIGITAL PRINTING

Anda harus memahami hal-hal dasar tentang digital printing terutama yang berhubungan dengan hal teknis agar bisa menjadi pengusaha digital printing tangguh. Anda tidak perlu menjadi jago tapi setidaknya anda harus paham agar bisa mengarahkan anak buah menghasilkan cetakan yang berkualitas. Jika anak buah sudah bisa melakukan itu maka anda tinggal memikirkan hal lain agar usaha digital printing anda terus berkembang.
 
Hal-hal teknis tentang digital printing meliputi :

1. Ukuran kertas
2. Kualitas File
3. Model Warna
4. Software RIP
5. Finishing

Ukuran Kertas

Menurut standar ISO ukuran kertas dibedakan menjadi :

Seri A : untuk percetakan umum
Seri B : untuk poster
Seri C : untuk amplop

Umumnya di Indonesia menggunakan ukuran seri A yaitu :

A0 : 84,1 x 118,9 cm
A1 : 59,4 x 84,1 cm
A2 : 42 x 59,4 cm
A3 : 29,7 x 42 cm
A4 : 21 x 29,7 cm
A5 : 14,8 x 21 cm

Selain itu ada juga kertas yang berbentuk roll atau dalam
bentuk gulungan.

Agar lebih memahami ukuran kertas maka anda harus memahami konversi satuan dari mm ke cm dan atau ke m sebagai berikut :

1 m = 1000 mm
1m = 100 cm
1 cm = 10 mm
Dan seterusnya

Kualitas File

Kualitas file sangat mempengaruhi hasil cetakan. Apapun mesin cetak yang digunakan jika filenya tidak berkualitas maka hasilnya tidak bisa optimal. Dalam dunia cetak digital ada 3 faktor utama yang mempengaruhi hasil cetakan yaitu mesin, bahan dan file.

File sebagai faktor penentu kualitas cetakan bisa diibaratkan “jika file yang masuk ke mesin adalah sampah maka hasil cetakan yang keluar dari mesin juga sampah”. Untuk itu pengetahuan akan kualitas file akan membantu anda menghasilkan cetakan yang berkualitas.
 
File atau gambar secara umum terbagi menjadi dua yaitu gambar bitmap dan gambar vektor. File bitmap adalah file atau gambar yang terbentuk oleh sekumpulan titik atau pixel dalam suatu grid atau area. Titiktitik tersebut memiliki warna tersendiri dan jika berkumpul akan membentuk suatu gambar. Ciri yang paling khas dari file bitmap adalah ketika kita perbesar gambar tersebut maka gambar akan menjadi kabur atau pecah. Gambar bitmap biasanya dihasilkan dari kamera digital dan scanner.

Kualitas gambar bitmap dinyatakan dengan banyaknya pixel, misal 72 PPI, 150 PPI, 300 PPI dan seterusnya. Semakin besar angkanya maka semakin besar resolusinya. Misal suatu file bitmap memiliki resolusi 72 PPI artinya gambar memiliki 72 pixel per inch.

Pertanyaannya adalah berapa resolusi file bitmap untuk menghasilkan kualitas cetakan terbaik? Tidak ada jawaban atau aturan pasti. Hanya ada acuan umum sebagai berikut :


1. File dengan ukuran diatas 100 cm sebaiknya memiliki resolusi 50-100 PPI.
2. File dengan ukuran antara 30 – 100 cm sebaiknya memiliki resolusi 100-300 PPI.
3. File dengan ukuran antara 15 – 30 cm sebaiknya memiliki resolusi 300-600 PPI.

Acuan di atas juga dipengaruhi oleh mesin yang anda gunakan, acuan tersebut saya buat berdasarkan mesin ROLAND. Patokan umumnya lagi jika anda masing bingung, gunakan ukuran asli (100%, misal anda ingin nanti cetakan sebesar 1 x 1 m maka filenya juga berukuran 1 x 1 m) dan resolusi yang besar minimal 300 PPI.

Untuk mesin cetak digital, resolusi cetakan yang dihasilkan dinyatakan dalam bentuk DPI (dot per inch). Semakin besar nilai DPI nya maka hasil cetakan mesin tersebut akan semakin halus. Jenis tinta juga akan mempengaruhi kualitas cetakan mesin, misal cetakan mesin dye akan lebih halus dibandingkan mesin ecosolvent karena tinta ecosolvent memiliki ukuran lebih besar dibandingkan tinta dye.
 
File atau gambar vektor adalah gambar yang dibuat melalui garis, kurva dan bentuk bidang. Software yang biasa digunakan untuk menghasilkan gambar vektor adalah Corel Draw, Ilustrator dan Freehand. Yang dimaksud gambar vektor adalah gambar yang benar-benar dibuat dengan software tersebut, misal jika kita ingin gambar mobil maka kita seperti menggambar kembali mobil tersebut menggunakan software tersebut. Gambar bitmap seperti photo akan tetap berupa bitmap walau dimasukkan ke software vektor kalo tidak ditracing atau digambar ulang.

Kelebihan dari gambar vektor adalah tidak akan pecah walau diperbesar sebesar apapun, gambar juga tidak akan rusak ketika dikecilkan sekecil apapun. Selain itu hasil cetakan gambar vektor akan lebih solid terutama untuk gambar-gambar dengan warna block.
 
Tidak semua mesin cetak digital bisa mencetak langsung dari software vektor seperti corel atau ilustrator sehingga gambar harus di export dalam bentuk bitmap yang pada akhirnya akan membuat gambar tersebut bukan vektor lagi. Agar resolusi tetap terjaga sebaiknya anda meng-exportnya dalam bentuk EPS atau TIFF. Menurut saya jalan terbaik adalah kita pilih mesin cetak digital yang bisa mencetak langsung dari software tersebut.

Mesin-mesin dengan area cetak 1 s/d 2,6 m biasanya memiliki fasilitas untuk mencetak langsung dari corel atau ilustrator. Untuk mesin-mesin wide format ukuran 3 s/d 5 m biasanya tidak bisa mencetak langsung dari corel atau ilustrator hal ini sesuai dengan resolusi mesin-mesin tersebut yang memang rendah karena gambar akan dilihat dari jauh.
 

Model Warna

Model warna yang umum digunakan di mesin cetak digital ada dua yaitu RGB & CMYK.
 
RGB adalah model warna dengan tiga channel yang terdiri dari 3 warna utama Red (Merah), Green (Hijau) dan Blue (Biru). Jadi untuk menghasilkan warna dilakukan dengan melakukan pencampuran dari 3 warna tersebut, anda masih ingatkan jika warna biru dicampur dengan hijau akan menjadi kuning.
 

Gambar sebelum dipisah per channel warna
 










Channel Red
                                                                         Channel Green                   Channel Blue
 
CMYK adalah model warna dengan empat channel yang terdiri dari 4 warna yaitu Cyan (biru muda), Magenta (merah muda), Yellow (kuning) dan Black (hitam).
 
Gambar sebelum dipisah per channel warna
 












Channel warna cyan
                                                           Channel warna Magenta Channel Warna Yellow Channel Warna Black
              
                                            



Mesin cetak digital yang menggunakan model warna RGB umumnya mesin-mesin digital ukuran kecil atau desktop. Sedangkan mesin-mesin large format atau mesin-mesin cetak mutakhir umumnya menggunakan model warna CMYK.
 
Untuk mendapatkan hasil cetakan berkualitas sebaiknya anda menyamakan model warna file dengan model warna printer, jika RGB gunakan file RGB dan jika CMYK gunakan warna CMYK.
 
Penggunaan model warna file yang tidak sama dengan model warna mesin bisa menyebabkan hasil cetakan terlalu gelap atau terlalu kontras sehingga hasil cetakan terlihat tidak natural.
 

Software RIP

Untuk memahami software RIP mungkin anda perlu paham tentang driver. Setiap mesin cetak memerlukan penghubung agar bisa terhubung dengan komputer, penghubung inilah yang disebut software driver. Software driver inilah yang akan mengatur bagaimana metode cetak yang kita pilih seperti kualitas, jenis kertas dan kecepatannya. Namun driver bawaan mesin umumnya tidak bisa menghandle pekerjaan yang rumit seperti mencetak gambar dalam ukuran super besar, mencetak gambar yang dibarengi manajemen warna, sehingga dibutuhkan software RIP untuk melakukannya.
 
Software RIP (a Raster Image Processor) biasanya disertakan ketika kita membeli mesin (sudah paket). Akan tetapi ada juga pihak ketiga yang memproduksi khusus software RIP walau mereka bukan vendor mesin. Software RIP inilah yang akan kita gunakan untuk mencetak gambar sesuai kualitasnya, dia yang akan mengatur bagaimana dan dimana tinta harus disemprotkan, berapa ukuran tinta yang harus disemprotkan dan bagaimana kecepatan head harus disesuaikan.
 
Software RIP juga berfungsi untuk mengatur pengiriman data ke memori printer agar gambar tercetak sempurna. Beberapa orang memiliki pengalaman buruk ketika menggunakan mesin cetak digital tanpa software RIP yaitu proses printing menjadi sangat lambat, hasil cetakan warnanya tidak maksimal dan proses pengiriman data menjadi sangat lama. Ketika menggunakan software RIP semua masalah tersebut teratasi.
 
Melihat betapa pentingnya fungsi software RIP ini maka anda harus memastikan bahwa mesin cetak yang anda beli harus sudah dilengkapi dengan software RIP.
 

Finishing


Finishing yang baik akan meningkatkan daya jual produk jasa kita, untuk itu perlu sekali bagi pengusaha digital printing memahami berbagai proses finishing yang biasa diterapkan untuk cetakan digital.
 
Finishing adalah proses pemolesan hasil cetakan agar lebih baik atau menjadi produk turunan yang jauh lebih menjual. Proses finishing yang paling simpel adalah memotong hasil cetakan agar rapi pada bagian tepinya. Proses finishing sangat banyak jenisnya dan tergantung apa tujuan penggunaan hasil cetakan tersebut.

Beberapa contoh finishing yang umum dilakukan untuk hasil cetak mesin digital adalah sebagai berikut :
 
1. Potong, yaitu memotong hasil cetakan secara rapi agar sesuai dengan ukuran yang kita inginkan. Proses potong bisa menggunakan cutter atau gunting, untuk proses potong yang profesional biasanya menggunakan mesin potong dan jika kita menginginkan pemotongan sesuai pola atau bentuk harus menggunakan mesin cutting ploter atau mesin pond.
 
Contoh proses potong manual
 
Contoh proses potong menggunakan mesin cutting

2. Laminasi, yaitu memberikan efek glossy atau doff pada cetakan. Selain itu laminasi akan membuat hasil cetakan lebih aman dan terlindung dari air atau sinar matahari. 
 
Proses laminasi sebaiknya menggunakan mesin laminator


3. UV Coating, proses finishing yang memiliki tujuan seperti laminasi tapi menggunakan cairan UV, hasil dari UV Coating lebih mengkilap dibandingkan laminasi dan lebih tipis sehingga hasil cetakan tidak terkesan lebih tebal seperti laminasi.

4. Vernish, hampir sama dengan coating tapi menggunakan cat clear yang disemprotkan diatas cetakan. Biasa dilakukan untuk membuat sticker mobil, hal ini dilakukan agar ketika sticker dipasang di mobil
tidak cepat menyusut dan proses pemasangan jauh lebih mudah jika sticker dilaminasi.
 
Proses vernish menggunakan cat semprot
5. Doming atau membuat cetakan memiliki efek timbul, proses finishing seperti ini paling banyak diterapkan untuk membuat sticker timbul, gantungan kunci, pin dan beberapa jenis souvenir.
Contoh hasil finishing doming atau efek timbul
6. Jilid, proses penggabungan cetakan menjadi satu, biasanya ditujukan untuk membuat buku, album photo, katalog, daftar menu dan sebagainya. Jenis jilid ada yang ring, lem, staples dan jahit. Untuk anda yang ingin profesional dalam bidang jilid ini maka anda
memerlukan mesin-mesin khusus yang harganya juga cukup mahal, sekali lagi sesuaikan dengan fokus usaha anda.
Contoh hasil finishing jilid untuk pembuatan buku


7. Press, biasa dilakukan untuk proses pembuatan ID Card, Kaos dan sablon digital. Untuk proses ini anda memerlukan mesin press sesuai dengan keperluannya. 
Contoh mesin press untuk kaos

8. Jahit atau sambung, proses finishing ini harus anda lakukan jika anda bergerak pada produk kreatif seperti pembuatan tas, jok motor, dompet dan lain sebagainya.
 
9. Seaming, kegiatan finishing yang biasa dilakukan untuk pembuatan spanduk, baliho atau billboard. 
Proses Seaming


Itulah beberapa proses finishing yang umum dilakukan untuk hasil cetakan digital printing. Terkadang kita bisa melempar proses finishing ini ke pihak lain misal untuk pembuatan neon box maka pembuatan rangkanya bisa kita lempar ke tukang las.

Produk Kami Lainnya :

Post a Comment

 
ibs(idblogsite)